bila masih bebal juga akal yang kau miliki
pangkat
jabatan
harta
tiadakah itu cukup bagimu?
lebih baik kau sumpal saja mulutmu
jiwa menangis, tiada juga kau peduli
larut, hanyut dalam kesombongan dan keangkuhan
larut, hanyut dalam omong kosong janjimu
tuhan beri kau
dua mata dua telinga
semoga kau menerima dengan lapang
tuhan beri kau
dua tangan dua kaki
semoga kau banyak memberi
jangan tunggu ia ingatkan kau
jauh, jauh kelak
nun jauh di sana
engkau akan, harus penuhi janji
apa? di mana? tanyakan saja pada dirimu
terang kau lupa
hari ini, dia telah memenuhi janjinya
dengan pengorbanan
dalam pertaruhan
akhir darinya? baginya? siapa tahu? siapa peduli?
kau tertawa? coba saja kalau bisa
kini giliranmu
Bandung/ nma
26 Februari 2011
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus